Oleh : Surmanto Adam
Sejak beberapa bulan lalu Si Kakak selalu menanyakan tentang tanggal kelahirannya yang masih lama. Terlebih setelah memasuki bulan September 2020 Intensitas bertanya pun semakin sering. Sesekali ia mengajukan pertanyaan selalu diawali dengan kata-kata "Abi aku boleh tanya tidak?, tapi abi jangan marah ya?". Dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu dan selalu diiringi kata "tapi abi jangan marah ya?" tentu mengundang rasa ingin tahu dibalik pertanyaan Si Kakak.
Sudah sejak awal bulan September sebenarnya aku mengetahui keinginan Amiirah untuk mengajak teman sepermainan kerumah. Umminya telah menyampaikan hal ini kepadaku namun dihadapan Si Kakak aku seakan tidak mengetahuinya. Aku lebih menyukai anakku mengutarakannya sendiri setiap apa yang diingikan atau yang dirasakan. Dengan menyampaikan apa yang dirasakannya sendiri tentu membuka peluang terbentuknya sikap berani dan penuh percaya diri. Hingga kini anak-anakku lebih suka mengutarakan apa yang dirasakan secara langsung.
Bayangkan jika aku selalu menyetujui apa yang menjadi keinginan anak-anakku tentu akan berbahaya bagi perkembangan psikologinya. Anakku tentu akan menjadi lebih buruk, merasa mudah dan tidak mengerti arti keberhasilan, tidak memiliki rasa percaya diri, bahkan cenderung selalu menuntut. Untuk menghindari dampak buruk tersebut terkadang aku menawarkan challenge (tantangan).
Tidak ingin memunculkan rasa kecewa tentu aku berusaha semaksimal mungkin untuk mewujukkan keinginannya. Aku tidak ingin mendapat identitas pembohong dari anak-anakku sendiri. Amiirah sudah mengajak teman-temannya untuk datang pada tanggal 26 September 2020. Aku tidak ingin mengecewakan dan bahkan melukai perasaannya. Tidak dapat aku membayangnyakan jika aku tidak mewujudkan keinginannya itu. Memahamkan anak terhadap nilai-nilai agama dan sosial tentu perlu proses. Sebagai orang tua kita tidak akan memaksakan sekehendaknya.
Diskusi pun terjadi antara aku dengan istri. Keputusannya keinginan si Kakak dipenuhi dan tentu dengan pernak-pernik sederhana saja. Tepatnya tanggal 26 September 2020 istriku dibantu ibu mertua menyiapkan segala kebutuhan berikut bingkisan yang akan dibagikan kepada teman-temannya kakak.
Wajah ceria si Kakak nampak berseri. Kebahagian dari terwujudnya keinginan menjadi salah satu penyebabnya. Teman sepermainan mulai berdatangan. Pukul 16.30 ummi membuka acara ulang tahun. Kue ulang tahun rainbow pun telah dipotong menjadi beberapa bagian. Anak-anak sangat senang mengikuti menikmati potongan kue rainbow tersebut. Selesai acara mereka dibekali bingkisan kecil yang disiapkan si Kakak.
Bahagia rasanya dapat memenuhi keinginan si Kakak. Semua orang tua tentu merasa bangga jika keinginan anaknya terpenuhi. Bukan nilai suatu barang yang menyebabkan hadirnya rasa bahagia anak. Sikap kepedulian atau kepekaan terhadap perasaan anak menjadi unsur terpenting membangun nilai-nilai universal dalam kehidupan.
Semoga Kak Amirah menjadi anak sholeheh dan menjadi hafidzah..aamiin
BalasHapusaamiin
HapusBaarakallah fi umrik kakak Amirah
BalasHapusaamiin
HapusBaarakallaahu fiikum, Pak Guru Adam sekeluarga
BalasHapusaamiin
Hapussemoga menjadi anak yang sholehah..bulan kelahirannya sama dengan saya...
BalasHapusAamiin, pas ya
Hapus