Sabtu, 29 Agustus 2020

KEANGKUHAN

 TAK BERMAKNA APA-APA!

Oleh Surmanto Adam
Sabtu, 29 Agustus 2020

#AISEI

Berawal dari pembicaraan yang biasa. Di sebuah rak buku dimana  terdapat berbagai jenis buku dan judul buku dapat berbicara. Tiba-tiba sebuah buku berucap bangganya, "Wah, aku kok laku keras ya . Sampai-sampai aku jadi best seller!". Suasana yang pada awalnya mengasikkan dengan riuhnya perbincangan mulai hening. Sontak saja salah satu buku lain menimpali, "Ya, mungkin cover-mu lebih bagus. Atau jenis kertasmu yang lebih bagus!" ucapnya. "Tidak juga, yang jelas ceritaku lebih hebat dari kalian". Si Cerita menimpali.

Perdebatan tak dapat terhindari. Mereka melontarkan argumen seakan tidak mau mengalah. Tiba-tiba  Sang Paragraf marah, "Hei Cerita, kamu itu tidak akan menjadi seperti ini, dan tidak akan diburu orang jika tidak karena aku". 
"Sebab akulah yang sesungguhnya membuat-mu menarik dan hebat, lalu untuk apa sombong!"

"Loh...loh..loh, kamu pikir kamu hai Paragraf yang membuat hebatnya!". saut Kalimat, "Jangan mimpi kamu, justru akulah yang menjadikan kalian hebat dan laku keras!". 
"Jika tidak karena aku tentu kalian tidak ada dan tidak menjadi cerita hebat seperti ini!" lanjut Sang Kalimat.

"Wooow, bagus sekali kalian berdebat memperebutkan kehebatan masing-masing!". Kata seakan tidak mau mengalah.  "Kalian tidak memandang siapa yang lebih berpengaruh dari itu semua!" ujar Sang Kata, "Di balik kehebatan kalian tentu aku yang sebenarnya memiliki peran paling penting!". 
"Coba jika tanpa aku tentu kalian tidak akan ada dan tidak  dianggap hebat!". 

Mendengar ucapan sang Kata tadi Cerita, Paragraf, dan Kalimat diam tak mampu berkata-kata. Sang Kata tersenyum sinis dan dalam hatinya mengatakan "hmmm, rasakan kalian, harusnya aku yang lebih kau bilang hebat, bukan kalian!."

Memang sepertinya perdebatan selesai. Namun tiba-tiba terdengar ucapan lembut dari Sang Hurup. "Mengapa kalian memperdebatkan tentang kehebatan masing-masing?!".
"Bukankah jika tidak ada aku (Hurup) atau sebagian diantara aku hilang lantas kalian menjadi hebat?", ujar Sang Hurup. 
"Aku memang kecil, namun sebagus apa pun kalian jika aku tak ada tentu kalian pun tak  ada, atau jika diantara kami satu atau dua tak ada tentu akan berbeda maknanya!". ucap Sang Hurup dengan tenangnya.

"Janganlah kalian merasa hebat dan sombong sehingga melupakan mereka yang kecil, bukankah kalian menjadi besar disebabkan adanya yang kecil?" Mendengar nasehat Sang Hurup semua tertegun dan malu. Bahkan tak ada yang mampu mengangkat tegak kepala dan membusungkan dada.

Hikmah 

Sering kali kita lupa akan begitu tidak bermakna dan tidak memiliki kekuatan saat kita sadar bahwa sesuatu yang kecil akan mengantarkan kita menjadi besar. Bahkan dari yang biasa menjadi luarbiasa. Kita lupa akan kehebatan yang kita raih karena adanya campur tangan orang lain. Kita tidak dikatakan tinggi jika tidak ada yang lebih rendah. Kita tidak dikatakan luarbiasa jika tidak ada yang biasa-biasa saja. Kita tidak  dikatakan cerdas jika tidak ada yang kurang cerdas. Dan kita tidak dikatakan hebat jika tidak ada yang ringan. Oleh karena itu tetaplah merasa kecil diantara orang-orang kecil, dan tetaplah merasa biasa walau orang lain menganggap kita luarbiasa. 

Dari analogi cerita di atas kita dapat menarik kesimpulan, bahwa dalam bentuk apa pun hendaknya kita sadar bahwa jika kita tidak merasa menjadi bagian dari terbentuknya sebuah struktur atau sebuah susunan yang utuh maka tidak akan menjadi satu kekuatan yang maha dahsyat. Bahkan disaat kita merasa memiliki peran yang lebih penting dari yang lain serta menganggap rendah yang lain maka kehancuranlah di depan mata.


Semoga bermanfaat,
Jika berkenan tinggalkan komentar
 



15 komentar:

  1. Maasyaallah. Ruh karakter sangat kuat dalam tulisan ini. Baarakallah. Baligoh anil ayat.

    BalasHapus
  2. Inspiratif...
    Terimakasih, salam takzim.

    BalasHapus
  3. Ma syaa Allah, ...semoga Allah ta'alaa jaga kita dari keangkuhan baik yg tampak maupun yg tersembunyi,aamiin

    BalasHapus
  4. Begitu banyak kekuranganku dalam menulis maka aku memohon pada Allah untuk menggerakkan hati sahabatku semua agar mau membantu mengarahkan atau membimbing kelemahanku menjadi kekuatan.

    BalasHapus
  5. rasa angkuh tak terasa ada namun nampak jelas dilihat oranglain...

    BalasHapus

RELEVANSI In House Training (IHT) KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GURU

Oleh S. Adam Abu Tsaqif Bekasi, 3 Agustus 2023           Cikal bakal Kurikulum Merdeka diawali dengan adanya Kurikulum Darurat sebagai upa...