Selasa, 03 November 2020

MENJADI PEJUANG

Resume_13
Oleh Surmanto Adam

Persiapan Penugasa Praktik Baik Pelaksanaan BDR  

Si Black kuda besi tuaku melaju sedikit kencang. Waktu memang sudah agak siang, perjalanan menuju tempat aku bertugas SDN Sumberjaya 05 sekitar tiga kilometer. Biasanya kurang dari 30 menit waktu tempuh perjalanan, itupun melalui jalan kampung. Jika melalui jalan utama 15 menit lebih lambat dan ini belum ditambah macet di beberapa titik. 

Dalam masa pandemi kegiatan belajar dilaksanakan dari rumah (BDR), di jalan utama nyaris tidak ada kemacetan. Wajar Kecamatan Tambun Selatan merupakan wilayah terbanyak jumlah peserta didiknya. Di tahun 2015 saja jumlah peserta didik sekitar 46.389 siswa . Mereka tersebar di sekolah swasta sebanyak 10.968 siswa dan di sekolah negeri sebanyak 35.421 siswa. Sedangkan data Direktorat Jendral Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tahun 2020 terjadi kenaikan menjadi 94.636. Bisa dibayangkan jika situasi kembali normal. Hal ini belum ditambah rata-rata masyarakatnya bekerja di luar Kecamatan Tambun Selatan. Tentu kemacetan akan nampak pada jam-jam tertentu.

Di masa pandemi covid-19 saat ini situasi memang belum dapat berjalan normal, meski Kabupaten Bekasi keluar dari zona merah. Untuk melaksanakan kegiatan belajar tatap muka tentu harus memperhatikan berbagai pertimbangan yang sangat kompleks. Tidak ingin menciptakan klaster baru, perlu berkoordinasi dengan pihak terkait dan kematangan dalam merencanakannya.

WFH saat ini masih menjadi pilihan tepat untuk memutus rantai penularan covid-19. Seperti biasa aku melaksanakan tugas sebagai guru dari rumah, namun karena adanya kepentingan mendesak ku putuskan untuk ke sekolah. Mengambil surat tugas untuk keperluan kegiatan Pembahasan Praktik Baik Pelaksanaan Belajar Dari Rumah oleh KEMDIKBUD melalui Direktorat Sekolah Dasar harus aku lakukan. Tiga hari kedepan yaitu sejak hari Selasa-Jumat, 3-6 Nopember 2020 menjadi bagian dari sejarah perjalananku sebagai seorang guru.

Menjelang sore langit sedikit gelap, tetesan air langit mulai sedikit deras. Dengan ditemani istri cantiku segera  saja  kuda besi tuaku melaju perlahan menuju sebuah klinik yang letaknya 2,5 kilometer kearah selatan. Tujuan utamaku untuk menjalankan rapid tes sebagai salah satu prasyarat yang harus aku penuhi. Proses pemeriksaan laboratorium tidak butuh waktu lama, cukup 30 menit haril sudah dapat diketahui. Bersyukur hasil laboratoruim klinik menunjukan non reaktif.

Ku Bayar Lelah Dengan Semangat

Terkadang jika mengikuti rasa lelah tentu saja inginnya beristirahat agak lama. Apa boleh buat hal itu tidak aku lakukan sebab persiapan esok hari belum aku selesaikan. Malam ini jadwal rutin kuliah online melalui WhatsApp Grup Belajar Menulis Gelombang 16. Tidak ingin menambah tugas yang semakin numpuk ada baiknya aku selesaikan sambil sesekali membaca dan mendengarkan materi yang diberikan narasumber malam ini. Lagi pula aku sangat senang sebab istriku selalu menemani dan membantu persiapan besok.

Ssst, grup sudah dikunci pemilik sekolah. Om Jay menginginkan konsentrasi peserta pada apa yang disampaikan narasumber. Terlebih materi kali ini benar-benar mumpuni, namanya saja Pak Joko Mumpuni tentu materinya sudah bisa dibayangkan. Sementara ditempat lain Ibu Aam Nurhasanah sudah diberi mandat untuk membuka kelas. Benar saja narasumber yang diperkenalkan Ibu Aam Nurhasanah seorang Direktur Penerbit Mayor PT. Andi. Keren dah.  

"Wah, rugi kalau ditinggalkan nih!" Lelah sih iya, tapi rasanya dapat ku bayar saja dengan semangat. Bagiku lelah bagaikan kuncup bunga, semangat bagaikan kelopaknya, dan harumnya hasil dari tetesan keringat yang kelak akan aku rasakan.

Pak Joko Mumpuni Beda Dari Yang Lain

Baru membuka kelas saja sudah muncul gambar slide dan penjelasan. Beliau menyampaikan seperti ini tentu ada alasan. Tema yang diangkat cukup menarik sih. "Menulis Buku Yang Diterima Penerbit" tema ini memiliki alasan yaitu guru peserta menulis sebenarnya sudah memiliki kemampuan namun kurang gaul dengan penerbit saja. Karena kurang gaulnya dengan penerbit, sampai tudak tahu naskah seperti apa yang diinginkan penerbit. Ini yang saya suka dari para narasumber, tidak pernah lepas dari kalimat motivasi.

Sedikit mengenal beliau secara singkat disampaikannya melalui gambar. Nama lengkap beliau Joko Irawan Mumpuni 08122739971 itu bagi yang mau berkomunikasi secara langsung melalui WhatsApp atau call langsung. Lewat email  jmumpuni@gmail.com facebook jokomumpuni@gmail.com atau Twetter @jokomumpuni Jabatan beliau Direktur Penerbitan, Penerbut Andi, Direktur Program ANDY ACADEMY, Ketua I IKAPI DIY, Penulis buku  bersertifikat BNSP, dan Aseor BNSP. Di luar itu beliau juga seorang Wartawan atau Pers dan memiliki banyak penghargaan.

Mengenal Buku di Pasaran

Kecenderungan seseorang melakukan tindakan plagiat tentu ada, maka untuk itu beliau menyampaikan materi melalui pesan suara atau voicenote. Ungkapan salam membuka perkenalannya dengan pruduk buku di pasar. Pada umumnya buku di seluruh dunia dibagi menjadi dua kelompok besar dan bisa digambarkan seperti sirip ikan. Buku dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu buku Teks dan buku Non Teks. 

Buku Teks dapat dikategorikan pada buku pelajaran PAUD, SD, SMP sampai dengan SMA/SMK, dan buku Perguruan Tinggi seperti Eksak dan Non Eksak. Sedang buku Non Teks yaitu Buku Fiksi seperti komik, sastra dan cerita anak, sedangkan buku Non Fiksi antara lain Buku anak, Umum Populer, Komputer, Hobi dan Agama.

Buku teks pelajaran yaitu buku yang dibutuhkan oles siswa baik dari jenjang TK  sampai dengan SMA/SMK dan ditambah buku latihan. Sedang buku teks Perguruan Tinggi lebih berpariasi dan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu buku Eksak dan Non Eksak. Pada buku NonTeks dikelompokkan menjadi dua yaitu buku fiksi dan non fiksi.Buku fiksi antara lain komik, antologi, sastra, novel dan bangak lagi. Buku Non Fiksi meliputi buku anak, umum populer, komputer atau internet, agama hobi, atau buku khusus.

Ragam Buku Berdasarkan Kategori Penulis


Buku dapat ditulis oleh lebih dari satu penulis, boleh dua penulis, boleh tiga penulis, dan seterusnya. Buku juga dapat ditulis dengan bekerjasama antar beberapa lembaga, bekerjasama dengan kampus atau lembaga lain. Bahkan buku akan menjadi menarik jika ditulis oleh orang-orang hebat seperti  pada dewan guru besar atau sebuah forum asalkan ada seorang editor konten.


Kemampuan Menulis Guru

Dalam dunia tulis menulis kita dapat menentukan level mana kemampuan kita dalam hal tersebut. Apakah kita berada pada level bawah yaitu I won't do it, I can't do it, I want to do it, How do I do it?, I'll try to do it, Ill try to do it, I will do it atau bahkan yes, I did it! Seorang guru pasti pandai menulis, dan seorang guru sebenarnya mampu pada level atas.

Gambaran rumit dalam industri buku memang ada pada penerbitan namun stakeholdernya banyak. Tentu akan mempengaruhi proses yang menentukan nasib para pekerja industri buku. Maka dengan demikian akan berjalannya roda perekonomian masyarakat yang berada pada level pekerjaan dibidang buku baik preses maupun hasil dari sebuah penulisan buku.

Di Indonesia tingkat produksi buku masih rendah penyebabnya adalah belum menjadikan literasi sebagai budaya, baik budaya menulis maupun membaca. bahkan minat menulis masyarakat Indonesia masih rendah, bahkan antara menulis dan bicara lebih banyak minat bicara.

Sejenak aku diam, menilai diri ini pada level apa. Menjadi lebih baik merupakan keinginanku, usia yang semakin menua tentu berharap memiliki manfaat bagi orang lain setidaknya orang akan mengambil apa yang saat ini aku tulis dikemudian hari. Terlebih mendengar paparan Pak Joko Mumpuni dengan gamblang menjelaskan bagaimana proses penerbitan buku yang selama ini dianggap sulit ternyata mudah. Yang sulit bagi kebanyakan orang adalah melawan rasa malas dengan berbagai alasan.

Membaca dan mendengarkan slide pada pesan WhatsApp bahwa sistem penilaian dan penerbitan anganku menerawang seketika. Pak Joko Mumpuni menyampaikan tentang proses penerbitan buku pada Penerbit Andi. Dengan tidak mengecewakan penulis naskah Penerbit Andi memiliki sistem kerja yang luar biasa. Wah, rasanya segera saja ingin menulis sebanyak-banyaknya naskah buku. Bukan karena royalty yang menjanjikan namun cenderung motivasi kebanggaan batin saat suatu saat anak-anakku dan juga murid-muridku berjalan di toko buku mendapatkan namaku diantara jejeran buku-buku. 


Ku rasa bukan lagi saatnya mengungkapkan berbagai alasan untuk tidak berkarya. Menguatkan motivasi dan membunuh rasa malas akan menentukan nasib diri kita sendiri di ere 0.4 semua dapat kita kerjakan. Saat sulit menentukan tema apa yang ingin diangkat kita dapat memanfaatkan fasilitas Google Trends. Memiliki daya juang tinggi merupakan modal dasar untuk berkembang dan maju. Jangan takut jika naskah kita berkali-kali ditolak penerbit sebab masih ada ribuanpenerbit yang mungkin berjodoh dengan naskah kita. Terlebih jika ingin menerbitkan buku di Penerbit Andi peraturan naskah dapat dilihat pada www,andipublisher.com, jika naskah belum terbit mungkin karena sebab lain. Perlu dipahami Penerbit Andi merupakan penerbit yang mengedepankan konten pendidikan.


Kesimpulan

Hidup itu perlu perjuangan, dan berjuang pada dasarnya sifat alamiah mahluk hidup. Terlebih sebagai mahluk yang mulia tentu berjuang menjadi kunci keberhasilan. Bayangkan saja sejak dalam proses awal saja kita adalah manusia tangguh berjibaku dan bersaing untuk menjadi yang terkuat dan terhebat hingga pada akhirnya terlahir ke muka bumi.

Kini kita  sadari bahwa untuk melahirkan buku bestseller menjadi tantangan bagi para penulis. Penerbit Andi saja menerima kiriman naskah setiap bulannya tidak kurang dari 300 sampai dengan 500 naskah, namun dari sekian banyak hanya 40 judul saja yang dapat diterbitkan.

Kalau kata Dilan yang berat itu rindu tapi bagi kita yang berat adalah menulis buku. Apakah ini akan kita biarkan hidup bertahun-tahun hingga tak mampu berpikir?  Imam Al Ghazali mengatakan "Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah". Satu ungkapan yang seharusnya menjadi motivasi bagi kita semua.

Semoga bermanfaat.

 


15 komentar:

  1. Baarokallaah, kereen, sebentar lagi buku solo nih akan terbit...

    BalasHapus
  2. Resume yang mantap. Hanya menurut saya jika Kita baca dengan cermat, subjudul Ragam Buku Berdasarkan Kategori Penulis dengan Pada Level Mana Menulis Kita tidak begitu nyambung pembahasannya. Akibatnya apa? Kalaupun dihilangkan juga tidak akan mempengaruhi bagian sebelumnya. Hanya saja akan berpengaruj terhadap kelengkapan resume. Sedikit saran jika berkenan, dalam subjudul Pada Level ... ditambah pengantar terkait paragraf sebelumnya. Tabik. 🙏

    BalasHapus
  3. Resume lengkap dan menarik dan infornatif.

    BalasHapus
  4. menginspirasi,semoga virus menulis menulari saya....

    BalasHapus
  5. masyaallah... tabarokallah pak
    semangat menginspirasi selalu pak guru

    BalasHapus
  6. Hebat lengkap padat
    Semangat semangat

    BalasHapus
  7. Salah satu penyakit saya suka lemah syahwat duluan kalau lihat tulisan panjang hehe, luar biasa bapak bisa membuat tulisan sebanyak itu. Salut

    BalasHapus
  8. Bisa aja ya. Terima kasih pak

    BalasHapus

RELEVANSI In House Training (IHT) KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GURU

Oleh S. Adam Abu Tsaqif Bekasi, 3 Agustus 2023           Cikal bakal Kurikulum Merdeka diawali dengan adanya Kurikulum Darurat sebagai upa...