Membuka pesan singkat WhatsApp Grup Belajar Menulis Gelombang 16 sudah lebih dari tigaratusan. Dalam dua hari saya memang belum bisa mambuka pesan grup. Aktifitas yang menguras tenaga dan pikiran rasanya sulit untuk ditinggalkan. Selain harus mempersiapkan usulan kenaikan pangkat ada hal penting yang harus diselesaikan segera.
Membaca satu demi satu pesan baik chat berupa teks maupun link yang dikirimkan moderator dan narasumber harus dilakukan dengan teliti. Bu Aam Nurhasanah mulai membuka salam tanda kelas telah masuk kuliah online. Om Jay malam ini berhalangan hadir karena Bu Aam Nurhasanah menggatikannya untuk membuka kelas.
Malam ini peserta menulis mendapat pencerahan dari Pak Brian Prasetyawan. Nama lengkap beliau Raimondus Brian Prasetyawan, S.Pd. merupakan kelahiran Jakarta, 30 Juni 1992. Saat ini tingal di Bekasi berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Awal aktifitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat tahun 2009. Profesinya pernah dimuat dalam buku berjudul"Majors For The Future". Seperti biasa agar kegiatan belajar lebih fokus pengaturan chat grup sementara dikunci, kali ini Mr. Bams meminta ijin untuk itu.
![]() |
Buku Karya Pertama |
Awal ngeblog tahun 2009, keinginan menerbitkan buku sudah ada sejak namun baru terealisasi di tahun 2013 artinya sekitar 4 tahun beliau memiliki harapan itu. Tahun2014 berkeinginan menerbitkan buku, ketiadaan mentor yang mampu membimbing mengharuskan beliau masuk dalam sebuah komunitas. Saat itu baru mengenal nulisbuku.com yang menerbitkan buku secara mandiri dan gratis, namun tidak termasuk desain cover dan ISBN. Saat masih kuliah biaya dua hal tersebut sekitar satu juta, biaya yang mahal untuk seorang mahasiswa. Hal ini menyebabkan pasang surutnya semangat untuk berkembang, sedang file naskah tersimpan saja dalam komputer jinjing beliau.
Oktober 2020 semangat menyelesaikan naskah pun muncul hingga mempertemukannya pada penerbit Indie. Dalam waktu tiga bulan merupakan masa menunggu terbitnya buku, dan akhirnya Januari 2020 buku pertama beliau terbit.
Perjalanan panjang beliau selalu berproses hingga masuk kelas menulis gelombang 4. bagaikan gayung bersambut kesenangannya pun tersalurkan bersama guru-guru hebat yang selalu haus akan ilmu khususnya dunia literasi. Rasa semangat yang berlipat menghantarkan beliau menerbitkan buku solo di bulan Mei dan Juni 2020.Kelas menulis ini tidak menentukan penerbit mana yang akan menerbitkan buku pesrta menulis. Tiap peserta berhak mencari dan menentukan sendiri penerbitnya. Kita masih ingat nasehat para pendahulu grup menulis "Biarkan naskah buku bapak dan ibu menemukan jodohnya" artinya kita tidak tahu penerbit apa yang akan menerbitkan naskah-naskah itu menjadi buku. Sudah banyak narasumber menyampaikan bagaimana mereka berkembang dan mampu berkolaborasi dengan para penerbit. Hal yang harus diingat adalah kita memahami ketentuan yang dibuat oleh para penerbit.
![]() |
Buku karya ke tiga |
Jadi semua dalam satu file. Tidak dipisah-pisah menjadi beberapa file. Hal yang membuat penulis terbantu adalah beliau mau memfasilitasi menjadi penghubung dengan penerbit Indie. Yang agaknya para penulis pemula berbesar harapan yaitu penerbit Indie tidak memberikan batasan halaman. Untuk rekanan beliau biaya relatif murah yaitu 300.000 rupiah sudah mendapat fasilitas penerbitan seperti desain cover, ISBN, layout, edit ringan, dua buku bukti terbit dan E-Sertifikat.
Menutup resume kali ini yaitu menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun dapat diterbitkan, terlebih peserta sudah tergabung dalam komunitas Belajar menulis bimbingan Om Jay artinya jalan untuk menerbitkan buku semakin jelas. Maka tuntaskan sampai buku terbit dan jangan berhenti pada satu buku, lanjutkan pada buku-buku berikutnya.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Baarokallah, selalu mantap...keren
BalasHapuskok telat ya..
biasanya kan saya nyontek dari bapak...hehe
Terima kasih bu guru, maaf
HapusMantap resumnya, better late than never
BalasHapusTerima kasih bu Tini, terima kasih atas suportnya
HapusJudul resume menarik, tampilan blok juga bagus.
BalasHapusTerima kasih bu Ida
HapusBlog nya cool pak...keren
BalasHapusTerima kasih Pak Christ
HapusBagus pak, saya ingin nulis di samping gmbar, tp masih kesulitan
BalasHapusTerima kasih bu Dasirah, mudah kok bu
HapusSip keren resumenya pa
BalasHapusTerima kasih pak Ubed
Hapuswah cantic resumenya pak..semangat
BalasHapusTerima kasih
HapusBegronnya keren, resumenya mantaf
BalasHapusTerima kasih pak
HapusSaya suka penataan ruang nya. Kereen dan unik👋
BalasHapusTerima kasih banget bu, semoga bisa lebih baik lagi
HapusSaya suka penataan ruang nya. Kereen dan unik👋
BalasHapusTerima kasih bu guru
HapusGk klh dg senior... Bagus banget resumenya
BalasHapussemoga bisa lebih baik
HapusGk klh dg senior2 di kelas kita ya... Bagus banget resumenya
BalasHapusIya bu Yull, banyak teman yang sudah mulai enjoy dengan blognya dan semakin baik dalam menulis
HapusGuru harus bersedia menyelamatkan siswa dari kekerasan orangtua.
BalasHapusSuatu hari sebagai wali kelas, mengecek keaktifan anak wali dalam PBM PJJ, e sala seorang siswa kedapatan tidak aktif di grup mata pelajaran agama. Wali kelas mencoba menghubungi orangtua dan menanyakan keberadaan anaknya trtapi katanya anakku selalu aktif belajar sampai dibebaskan untuk tidak melakukan kegiatan lain dengan alasan anaknya sibuk terus belajar jarak jauh. Tahu-tahu setelah dicek anaknya sedang main gim-gim naruto. Dengan spontan ibu mencakar anaknya, gerakan cepat juga anak itu nelakukan perlawanan terhadap orangtua sehingga terjadi perkelahian anak dengan orangtua. Sebagai guru yang dalam hal ini adalah wali kelas, sangat prihatin mendenagartentang kekerasan yang sedang terjadi antara anak dengan ibu sendiri karena dampak dari covid-19 yang menyebabkan PBM harus berlangsung dari rumah secara online. Apa yang terjadi pada anak wali saya banyak kemungkinan terjadi juga bagi orang lain, oleh karena itu di mada pandemi Covid-19 sekarang ini para guru diwajibkan mengenal keberadaan setiap anak di sekolah sampai situasi dan kondisinya di rumah.
Betul, guru harus ekstra pengawasan saat PJJ terutama pada penanaman karakter.
HapusGuru harus bersedia menyelamatkan siswa dari kekerasan orangtua.
BalasHapusSuatu hari sebagai wali kelas, mengecek keaktifan anak wali dalam PBM PJJ, e sala seorang siswa kedapatan tidak aktif di grup mata pelajaran agama. Wali kelas mencoba menghubungi orangtua dan menanyakan keberadaan anaknya trtapi katanya anakku selalu aktif belajar sampai dibebaskan untuk tidak melakukan kegiatan lain dengan alasan anaknya sibuk terus belajar jarak jauh. Tahu-tahu setelah dicek anaknya sedang main gim-gim naruto. Dengan spontan ibu mencakar anaknya, gerakan cepat juga anak itu nelakukan perlawanan terhadap orangtua sehingga terjadi perkelahian anak dengan orangtua. Sebagai guru yang dalam hal ini adalah wali kelas, sangat prihatin mendenagartentang kekerasan yang sedang terjadi antara anak dengan ibu sendiri karena dampak dari covid-19 yang menyebabkan PBM harus berlangsung dari rumah secara online. Apa yang terjadi pada anak wali saya banyak kemungkinan terjadi juga bagi orang lain, oleh karena itu di mada pandemi Covid-19 sekarang ini para guru diwajibkan mengenal keberadaan setiap anak di sekolah sampai situasi dan kondisinya di rumah.
Siap menjadi central perubahan
Hapus