Minggu, 11 Oktober 2020

MENULIS ITU MUDAH

Bersama Pak Ya'Dedi Suhendi, S.Pd.,M.Pd.

Sabtu, 10 Oktober 2020


Menulis harus memiliki tujuan. Seseorang yang ingin menulis di media apa pun tentu memiliki tujuan yang bermacam-macam. Misalnya untuk mengungkapkan ekspresi jiwa yang sedang bahagia atau sedih, sekedar  menyalurkan hobi, meningkatkan profesionalitas kerja pada bidang tertentu, dan sebagainya. Dengan demikian melalui menulis ia akan mendapatkan manfaat sesuai keinginan.

Dalam sebuah WhatsApp grup menulis angkatan 16 yang difasilitasi Om Jay dengan Ibu Sri Sugiastuti (Ibu Kanjeng) sebagai moderator memperkenalkan Pak YA'DEDI SUHENDI, S.Pd.,M.Pd. Beliau (Pak Ya' Dedi Suhandi) merupakan guru SDN 11 Pontianak Timur dan salah satu GUPRES yang mendapat keberkahan untuk menimba ilmu bersama Om Jay ke Cina.

Berbagi pengalaman beliau kepada peserta penulis awal seluruh Indonesia sangat inspiratif. Orang yang memiliki moto : Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Semakin banyak ilmu, kita tak akan menyalahkan orang lain. Sebelum memulai pembahasan beliau memberikan tips jitu bagi penulis awal, antara lain menciptakan semangat, motivasi, kemauaan, usaha, konsistensi dan berdoa sebagai kunci sukses penulis.

Menurut Bapak Ya'Dedi Suhendi setiap orang mampu menulis. Untuk memulai menulis lakukanlah dari hal-hal yang ringan saja atau dari tulisan pendek. Latihan menulis dapat diawali dari tulisan pendek, seperti menulis tentang kegelisahan, pengalaman, hobi, keahlian, impian, minat, dan lainnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mencari teman yang dapat menginspiratif atau memberi semangat.

Saat menulis melalui kursus merasa kurang nyaman, lakukanlah secara mandiri. Menulis denga cara mandiri tentu akanlebih bebas dan memiliki kepuasan tersendiri. Bahkan menulis secara mandiri akan menghilakan ketakutan terhadap persaingan ataupun rasa takut karena aturan baku dan ketat. Dengan mengabaikan segala aturan yang mengikat dan melemahkan semangat itu merupakan salah satu kunci sukses menulis.

Kita sering update status pada media facebook, WhatsApp atau instagram, maka lakukanlah menulis layaknya kita update status. Dengan demikian maka akan tertanam dalam diri kita bahwa menulis itu mudah. Menulis semudah mendeskripsikan apa yang kita lihat dan apa yang dirasa. Menulis tidak perlu muluk-muluk atau terlalu rumit. Menulis itu sesederhana apa yang dilihat, menariknya dengan satu objek namun dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda antar penulis.

Dalam menulis terkadang merasa sulit menentukan topik. Pilihlah topik berdasarkan "minat" artinya kita dapat membuat tulisan sederhana dengan mengambil topik sesuai minat kita. Bahkan bisa saja sesuatu yang nampak di depan kita akan menjadikan bahan tulisan. Bahkan beliau menambahkan tidak ada salahnya rileks sejenak dengan minum secangkir kopi atau teh untuk dapat melanjutkan kegiatan menulis.

Jika memang sulit menentukan atau mencari ide yang ingin disampaikan, kita dapat menuliskan kehidupan kita sehari-hari. Dengan menulis kehidupan sendiri mungkin saja akan menjadi sebuah novel. Bukankah dalam dunia ini banyak ketidakpastian?, maka mungkin saja dari yang awalnya sekedar iseng ternyata menjadi buku-buku best seller.

Tulisan yang kita buat ingin memiliki roh, maka diperlukan penghayatan. Ide yang biasa-biasa saja namun jika dibuat dan dikemas dengan penuh penjiwaan maka akan muncul emosi pembaca. Contoh, gadis berambut panjang yang selalu mengintai dalam keraguan. Ia ingin selalu memergoki setiap derap langkah pejalan kaki di hadapannya. Keinginannya itu seakan terpancar di raut wajah kusam dan lugu. Ia hanya mengharap belas kasihan dari sang dermawan. Bagaimana dengan narasi yang tidak menghayati berikut ini. Gadis itu mengharap belas kasihan orang-orang yang berjalan kaki didekatnya.

Nampak jelas dari kedua contoh tersebut. Aturan penghayatan sangat penting selama penggarapan sebuah karya buku. Baik buku ajar, buku fiksi atau buku motivasi dan yang lainnya. Cara kreatif tidak dapat dibatasi. Setiap orang memiliki cara kreatif masing-masing. Untuk meningkatkan kreatifitas dalam menulis hendaknya banyak-banyak membaca karya orang lain.

Kesimpulan :

Menulis itu mudah, sama halnya ketika kita menulis sebuah status pada media sosial atau apapun. Mulailah menulis dari hal-hal yang sederhana dan nampak dihadapan kita atau sesuatu yang menjadi minat. Menulis hendaknya memiliki tujuan sehingga kita mampu mendapatkan atau merasakan manfaat dari apa yang kita tulis. Dalam menulis dibutuhkan roh. Dengan adanya roh dalam menulis si pembaca tulisan akan hanyut dalam alur tulisan yang dijiwainya. Untuk memperindah gaya tulisan dapat menggunakan kata-kata kiasan sehingga menambah daya pikat bagi pembaca. 

Semoga bermanfaat.

   

22 komentar:

  1. Mantap tulisannya dari judul dan isi memang kreatif

    BalasHapus
  2. Uenak....ringan dibaca setiap yang membaca tulisan diatas seperti mendapat pengakuan semua sebagai penulis sekalipun baru rajin di status😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukran Bu guru, jangan bosan memberikan kritik ya

      Hapus
  3. Teeima kasih sudah membuat resunenya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Om Jay, semoga bisa istiqamah dalam menulis

      Hapus
  4. Mantap Pak. Tulisan yang renyah. Semangat

    BalasHapus
  5. mengalir seperti air, membuat hanyut pembacanya....

    BalasHapus
  6. Resumenya cukup bagus, tidak.begitu panjang tetapi lengkap

    BalasHapus
  7. Resume yang lengkap tinggal diolah dan dipoles sedemikian rupa dengan pendapat pribadi dikaitkan dengan pengalaman menulis yang dimiliki. Semangat!

    BalasHapus
  8. Wah tulisan nya sudah bagus menurut saya. Komplit jelas dan enak dibaca. Semangat πŸ™

    BalasHapus
  9. Saya suka baca tulisan nya. Bertutur begitu πŸ™

    BalasHapus
  10. Saya suka baca tulisan nya. Bertutur begitu πŸ™

    BalasHapus

RELEVANSI In House Training (IHT) KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GURU

Oleh S. Adam Abu Tsaqif Bekasi, 3 Agustus 2023           Cikal bakal Kurikulum Merdeka diawali dengan adanya Kurikulum Darurat sebagai upa...