Senin, 17 Agustus 2020

JANGAN REMEHKAN OBSESI

 

BELAJAR DARI EMPAT PEMUDA TANGGUH

Merajut Mimpi Sepenuh Hati 

Oleh : Surmanto Adam

Minggu, 16 Agustus 2020

#AISEI 8

        Ada satu kisah yang menarik tentang empat pemuda yang asyik duduk-duduk di dekat rukun Yamani, mereka berasal dari keluarga yang mulia, Abdullah bin Zubair, Mus’ab bin Zubair,  Urwah bin Zubair  dan Abdul Malik bin Marwan.

        Dari keempat pemuda satu persatu mereka mengungkapkan obsesinya masing-masing. mulai dari Abdullah bin Zubair, “Cita-citaku adalah ingin menguasai seluruh Hijaz dan menjadi khalifahnya.” tegasnya, kemudian disusul saudaranya yang bernama Mus’ab, “Cita-citaku adalah menguasai wilayah Irak dan tak ada yang merongrong kekuasaanku.” adapun Abdul Malik bin Marwan “Jika kalian berdua merasa cukup dengan itu, maka aku tidak akan puas sebelum menguasai seluruh dunia dan menjadi khalifah setelah Mu’awiyah bin Abi Sufyan.

        Namun bagaimana dngan Urwah bin Zubair sementara ia terdiam. Diamnya Urwah bin Zubair membuat mereka semua menghampirinya dan bertanya, “Bagaimana denganmu, apa cita-citamu kelak wahai Urwah?”

         Urwah pun berkata dengan kelembutannya, “Semoga Allah memberkahi cita-cita kalian dalam urusan dunia. Sedangkan  aku ingin menjadi ‘alim (orang berilmu yang mau ber’amal) sehingga orang-orang akan belajar dan mengambil ilmu tentang kitab Rabbnya, Sunnah nabinya dan hokum-hukum agamanya dariku. Lalu aku berhasil  di akhirat dan memasuki Jannah dengan ridho Allah.

            Hari-hari berlalu serasa cepat, dan tidak terasa mereka kini sudah mendapatkan apa yang dicita-citakannya dulu. Abdullah bin Zubair berhasil menguasai Hijaz, Mesir, Yaman, Khurasan dan Irak dan terbunuh di Ka’bah tidak jauh dari tempat mengungkapkan cita-citanya dulu.

        Bagaimana dengan Mus’ab, ia mampu menguasai Irak sepeniggal saudaranya Abdullah dan terbunuh ketika mempertahankan kekuasaannya. Sedangkan Abdul Malik bin Marwan menjadi khalifah setelah ayahnya wafat sehingga mempersatukan suara kaum muslimin dan ia menjadi raja terbesar pada masanya.

           Sosok Urwah bin Zubair akhirnya menjadi ulama yang tsiqah banyak meriwayatkan hadits dan bisa dipercaya. bahkan banyak dari para kalangan sahabat yang bertanya tentang ilmu kepadanya walau ia dari kalangan tabi’in.

            Ada hikmah yang sngat luarbiasa dan dapat kita ambil sebagai bentuk bagaimana  sebuah obsesi atau cita-cita mampu menggerakkan pemiliknya menuju tujuan. Hal ini hanya dapat dilakukan ketika ia fokus dengan mengerahkan segala potensi atau kemampuan untuk meraihnya. Sebab sejatinya sebuah cita-cita tidaklah dapat terwujud dengan hanya mengandalkan angan-angan semata. Sebuah cita-cita hanya akan diraih ketika seseorang mau menempuh jalan yang penuh kepayahan. Sebagaimana Imam Syafi'i mengatakan dengan kalimat yang sangat insfiratif, "Jika kau tak tahan dengan lelahnya belajar maka bersiaplah menahan perihnya kebodohan."

Jadilah manusia hebat dan berbuatlah secara totalitas terhadap apa yang diharapkan, sebab usaha yang biasa-biasa saja tentu akan membuahkan hasil yang biasa pula. Maka untuk itu jangan tanggung-tanggung menentukan cita-cita dan jangan merendahkan diri dalam menentukan target atau tujuan karena Allah menyukai urusan yang tinggi-tinggi,

“Innallaha ta’ala yuhibbu ma’aliyal umuur, wayakroh safu a safaha”

“Sesungguhnya Allah menyukai permasalahan yang tinggi-tinggi dan Allah tidak menyukai hal-hal yang rendah”   (HR. Thabrani)

“Jika engkau memohon Jannah kepada Alah, maka mohonlah Firdaus karena firdaus adalah Jannah yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya adalah Arsy Ar-Rahman. dan darinya pula sungai-sungai Jannah mengalir” (HR. Bukhari)


Janganlah kita menjadi orang-orang yang hanya membesarkan angan-angan karena angan-angan hanyalah mimpi-mimpi para pemalas karena mereka tidak pernah meraihnya dengan segala kemampuan atau potensi itulah yang membedakannya dengan cita-cita.

“Wallahu a’lam.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RELEVANSI In House Training (IHT) KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GURU

Oleh S. Adam Abu Tsaqif Bekasi, 3 Agustus 2023           Cikal bakal Kurikulum Merdeka diawali dengan adanya Kurikulum Darurat sebagai upa...