Selasa, 04 Agustus 2020

Amiirahku Sayang

TELUR CEPLOK UNTUK AMIIRAH

Perut aku laper Abi,

Oleh Surmanto Adam
Senin, 3 Agustus 2020

Aku mau abi yang buat saja!

Sebenarnya sudah tersedia sambal goreng kentang dicampur hati sapi dan telur puyuh. Setahuku itu kesukaan  kakak (Amiirah) anak tengah dan perempuan satu-satunya yang aku miliki. Entah ada angin apa ia mulai datang manjanya. 

Makan dengan sambal goreng kentang dan sayur bayam bening  sudah dinambah nuget menurutku itu sudah cukup. Namun tidak biasanya ia tidak mau makan.

Selepas Isya Amiirah sudah mengeluh soal perutnya yang lapar. "Aku lapar abi!" saat aku baru saja kembali dari masjid.
"Kenapa kakak tidak makan dengan lauk atau sayur bayam saja?." 
Aku mencari tahu alasan mengapa kakak tidak mau makan dengan apa yang tersedia. "Kakak makan ya?" kataku. "Gak ah bi, aku takut sakit perut, apalagi malam begini nanti malah seperti kemarin!".
"Aku mau telur ceplok saja tapi abi yang buat!".  Hmmm, anakku minta perhatian lebih  aku mulai sadar.  Tidak mengapa memang sudah sewajarnya aku memberikan perhatian padanya.

Memberikan perhatian pada anak bukanlah sesuatu yang sulit. Meski terkadang rasa lelah hadir. Sesibuk apa pun kita diluaran sana entah dengan pekerjaan atau apa saja perhatan pada si buah hati tidak boleh berkurang. 

Amiirah adalah anak yang memiliki kesamaan dengan anak-anak lainnya. Ia  ingin diperhatikan secara khusus. Terlebih setelah ia memiliki adik yang terlahir pada tanggal 16 Maret 2020 tepat pemerintah mulai memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) karena pandemi covid-19. Jadi sangat wajar jika keinginan mendapat perhatian dari kedua orangtuanya sangatlah besar terlebih pada abinya.

Hari ini menu makan malam Amiirah cukup dengan telur ceplok atau dengan kata lain telur mata sapi buatan abi. Itu saja sudah membuat ia senang bahkan makan malamnya nampak lahap sekali. Dari sedikit memberikan perhatian berupa menyiapkan telur ceplok untuk Amiirah sudah mampu memberi arti cinta dan kasih sayang bagi anakku yang cantik ini.

Bagiku memberikan kasih sayang yang cukup untuk semua anggota keluarga adalah hal yang sangat utama.
Bagi mereka menghadirkan harmonisasi dalam berinteraksi sudah cukup. Tanpa banyak menuntut dari apa yang memang sulit untuk diwujudkan pada masa sekarang ini.

Pandemi covid-19 membuat kami semakin sadar betapa berharganya dekat dan berkumpul dalam sebuah keluarga. Ada diantara istri dan ketiga anakku menjadi kebahagiaan tersendiri dan tak dapat tergantikan dengan apa pun.


6 komentar:

  1. Wah...abinya Amiirah memang hebat...
    Anak atau keluarga adalah harta yg tdk bisa dinilai dengan apapun....,olehkarenanya itu adalah titipan dari Yang Maha Kuasa, dan akan diminta pertanggungjawabannya kelak. Semoga anak, keluarga kita kelak akan mengangkat ortunya ke jannah-Nya. Aamiin.Barakallah fiikum...

    BalasHapus
  2. Itulah kebahagiaan haqiqi bersama keluarga..

    BalasHapus
  3. Ma syaa Allah, nasehat yg halus dari realita keseharian keluarga...baarakallaahu fiikum Pak adam sekeluarga.

    BalasHapus

RELEVANSI In House Training (IHT) KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GURU

Oleh S. Adam Abu Tsaqif Bekasi, 3 Agustus 2023           Cikal bakal Kurikulum Merdeka diawali dengan adanya Kurikulum Darurat sebagai upa...